STUDENTA- Ahad, 7 Maret 2021 Komunitas Studenta Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan English Corner untuk pertama kalinya. Acara yang digelar secara virtual ini berlangsung selama 2,5 jam mulai pukul 10.00 – 12.30 WIB.
English Corner Virtual ini diselenggarakan sebagai wujud dari syukur dan bentuk peringatan Anniversary 1 tahun Komunitas Studenta Indonesia, sebagaimana terhitung sejak 1 Maret 2020. Selain itu, setidaknya ada 3 tujuan dari kegiatan ini :
- Meningkatkan wawasan keilmuan generasi millennial melalui diskusi langsung (non-tatap muka) dengan narasumber sesuai bidang keahliannya.
- Meningkatkan kemampuan berbahasa asing generasi millennial melalui listening interaktif dengan narasumber.
- Menumbuhkan semangat belajar berbahasa asing sebagai bentuk investasi kebermanfaatan yang berkelanjutan.
Kegiatan English Corner ini diikuti lebih dari 50 peserta dari latar belakang, beragam profesi dan daerah yang berbeda. Mulai dari pengajar (guru), penulis, mahasiswa, pelajar hingga Ibu rumah tangga. Dari Pulau Jawa, Jogja, Bojonegoro, Semarang, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Kendal, Pekalongan, Batang, Brebes, Purwokerto, Purbalingga, Wonosobo, Solo, Salatiga, Tegal, dan lain-lain. Ada juga beberapa peserta yang berasal dari Kalimantan dan bahkan ada juga beberapa peserta yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ada beberapa karakteristik peserta yang mengikuti kegiatan English Corner ini diantaranya adalah :
- Orang yang sudah tertarik,
- Orang yang memang tidak terlalu tertarik,
- Ada juga yang merasa kesulitan dan (bisa jadi) benci dengan bahasa Inggris.
Meski demikian kegiatan English Corner Virtual berlangsung dengan lancar dan antusias dari peserta sangat tinggi. Mulai dari peserta login ke Zoom Meeting hingga acara selesai.
Acara ini dipandu oleh moderator dari kontributor studenta.id yaitu Sri Winda Utami sedangkan narasumber pada English Corner ini yaitu Mrs. Triubaida Maya Ardianti, S.Pd., M.A., M.Pd., merupakan dosen di Fakultas Vokasi di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Pemateri memaparkan materi sesuai tema dan melakukan diskusi interaktif dengan peserta sehingga peserta bisa praktek langsung belajar Bahasa Inggris dengan ahlinya. Perlu diketahui bahwa pemateri yang sering disapa Mrs. Maya, selain dosen, dulu beliau juga merupakan aktivis debater Bahasa Inggris, Juri Debat, Guru di Bilingual School, dan juga pernah menempuh pendidikan program Master di Amerika.
Naah, jadi peserta semakin antusias ketika pemateri membagikan kisahnya selama belajar di negeri orang dan perjuangannya meraih beasiswa S2 di luar negeri. Selain itu, pemateri juga berpesan bahwa seseorang yang belajar bahasa sangatlah wajar melakukan kesalahan.
Yang terpenting jangan pernah malu, jangan memiliki pemikiran negatif, paksa diri untuk belajar menghafal kosakata Bahasa Inggris. Cari juga komunitas yang mendukung kita untuk dipaksa harus bisa Bahasa Inggris. Selalu tanamkan percaya diri dan pemikiran yang positif bahwa kita bisa melakukan apa yang kita inginkan selama kita berusaha.
Kita percaya bahwa semua adalah takdir Allah, namun kita sebagai manusia wajib berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan. Selebihnya hasilnya kita serahkan kepada Allah. Begitu pula, dulu beliau juga tidak terbayangkan jika saat ini menjadi dosen Bahasa Inggris yang mana cita-cita beliau dulunya ingin menjadi bidan. Namun karena beberapa alasan sehingga beliau masuk di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Semarang.
Beliau juga mengatakan bahwa dulunya awal masuk kuliah beliau sangatlah tidak begitu menguasai Bahasa Inggris dengan mahir seperti teman-teman lainnya sehingga beliau merasa harus belajar dan mencari lingkungan yang memaksa untuk berkembang dan bisa Berbahasa Inggris dengan baik, cepat dan benar. Akhirnya beliau mengikuti komunitas-komunitas yang bergerak dibidang Bahasa Inggris, salah satunya Debat Bahasa Inggris. Dari situ, beliau mengasah soft skill dan ditambah pengalaman-pengalaman lainnya.
Beliau juga menuturkan bahwa, sewaktu SMP di salah satu desa kecil di Blora, beliau merasa bahwa Bahasa Inggris itu sulit. Hal ini dipengaruhi karena tidak adanya lingkungan atau kebiasaan yang mendukung kita untuk belajar Bahasa Inggris dengan intensif. Sehingga wajar jika kita tidak berkembang dan selalu merasa kesulitan. Namun itu adalah masa perjuangan yang telah dilalui oleh Mrs. Maya, semoga bisa kita ambil pelajaran, semangat, pengalaman dan motivasinya untuk kita semakin berkembang.
Di akhir sesi English Corner ini banyak peserta yang mengajukan pertanyaan. Ada yang menanyakan tentang bagaimana cara bisa sukses mendapatkan beasiswa S2, dan ada juga yang menanyakan bagaimana cara mencintai Bahasa Inggris. Akhirnya, sesi tanya jawab selesai dan acara pun berakhir pukul 12.30 WIB.
Salah satu quote menarik yang disampaikan oleh Mrs. Maya adalah :
I see that this community (STUDENTA ID) is very very potential to relieve your concern learning English as long as you do interaction a lot. Don’t forget to have positive mindset because that is what we need when we are learning language. Language learner is very common to make mistake. Never have negative feeling and please be out of comfort zone
Terjemahan
Saya lihat komunitas ini (STUDENTA) sangat samgat memiliki potensi yang bagus untuk membantu kalian belajar bahasa Inggris selama ada komunikasi interaktif sesering mungkin. Jangan lupa untuk selalu memiliki pemikiran positif karena itulah yang kita butuhkan ketika kita mempelajari bahasa. Bagi yang baru mempelajari bahasa asing sangat wajar jika sering melakukan kesahalan. Jangan pernah memiliki perasaan atau pemikiran negatif dan keluarlah dari zona nyaman
Suksesnya acara English Corner ini tak lepas dari dukungan tim media prtnership yaitu tim Desainartku, Dutakola (Pemandu Wisata Kota Lama Semarang), Himaprosa Unimus (Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris, Universitas Muhammadiyah Semarang). Semoga ilmu yang didapatkan dari English Corner ini bermanfaat untuk kita semua.
