Mewaspadai Ancaman ‘Cyber Crime’


Halo sahabat Studenta ! Kali ini kita akan membahas tentang tindakan kriminal melalui media online atau sering disebut dengan “cyber crime”. Perlu  sahabat ketahui bahwa semakin hari semakin marak tindakan-tindakan kriminal yang terus mengancam kehidupan kita.

Apalagi kondisi saat ini, kita semua sedang berada pada masa-masa sulit ditengah pandemi covid-19 melanda.  Salah satu dampak umum dari adanya pndemi ini adalah merosotnya perekonomian. Banyaknya pemilik perusahaan yang telah mengambil tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan-karyawannya, yang menimbulkan keresahan global.

Angka pengangguran semakin banyak, yang artinya banyak orang yang kehilangan penghasilan tetap seperti sedia kalanya

Disinilah sebenarnya tugas manusia sebagai makhluk sosial harus saling berbagi bantuan dan dukungan dalam kebaikan satu sama lain. Jika tidak ada kepekaan sosial, alih-alih bersabar dan tawakal atas ujian yang terjadi, jika tidak memiliki  iman dan hati nurani yang kuat, jika terhimpit kekurangan finansial kemungkinan yang  akan terjadi   adalah peningkatan tindakan kriminal demi memenuhi urusan perut.

Kembali lagi dalam pembahasan tindakan kriminal, tak dapat dipungkiri bahwa globalisasi saat ini juga memiliki pengaruh besar terhadap peluang kriminal. Jika melakukan tindakan kriminal secara fisik (mencopet, mencuri, merampok secara kontak langsung) kemungkinan terburuk jika ketahuan, maka pelaku kriminal akan dikeroyok massa dan dikurung oleh polisi.

Namun, bagaimana pun sekarang ini orang-orang semakin cerdas melakukan tindakan kriminal tanpa harus kontak langsung. Ya, yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini adalah kejahatan melalui media online dengan cara peretasan atau sering disebut “cyber crime“.

Sudah bukan rahasia umum lagi, pelaku “cyber crime” tentunya memiliki keahlian khusus dalam bidang IT , tak lain tak bukan khususnya dalam bidang peretasan akun komersil. Sebagai salah satu contoh terbaru  yang pernah saya alami ketika menginstal ulang aplikasi ojek online yaitu Grab.

Kronologis

Saya sudah memiliki akun Grab dan kebetulan akun Grab saya sempat saya hapus karena beberapa alasan. Suatu hari, saya ingin install ulang aplikasi Grab, karena saya membutuhkannya.

Langkah yang saya lakukan :
  1. Langkah pertama , saya unduh aplikasi Grab melalui Playstore.
  2. Kemudian saya masuk ke aplikasi Grab, lalu  memilih login dan memasukkan nomor HP yang terdaftar.
  3. Setelah itu, saya mendapatkan perintah memasukkan kode OTP (One Time Password) yang akan dikirimkan ke nomor HP yang saya daftarkan.
    Fyi, Kode OTP ini tidak boleh diberitahukan kepada siapapun karena bersifat rahasia demi kemanan privasi akun serta kode ini hanya berlaku 5menit saja, setelah itu kode OTP akan kadaluarsa.
  4. Lanjut, kira-kira satu menit kemudian saya  mendapatkan notifikasi di layar HP saya ada pesan WhatsApp berisi kode OTP, namun nomor pengirim adalah nomor biasa seperti 085xxxxxxxxx bukan nomor official Grab.
    Entah kenapa, saat itu saya tanpa pikir panjang langsung memasukkan kode OTP yg saya terima dari pesan tersebut. Karena memang tidak ada pesan dari Grab, satu-satunya pesan yang berisi kode OTP adalah nomor tersebut,  dan saya berhasil login Grab setelah memasukkan kode OTP dari peretas tersebut.
  5. Belum ada 2 menit, saya buka WhatssApp dan baru tersadar, kode OTP yang saya terima itu dari nomor biasa dan parahnya lagi ada foto profilnya dong… Yaitu foto sepasang muda mudi. Sontak saya kaget dan panik  karena saya tadinya tidak membuka pesan tersebut, saya hanya menarik pesan dari notifikasi layar hp dan mengintip kode OTP saja. Namun ketika saya kembali ke menu Chat WhatsApp ternyata oh ternyata pengirim dalah peretas alias hacker.. lalu segera  saya blokir nomor tersebut.  Saya kira memang kode OTP dikirim oleh CS menggunakan nomor biasa, oke fix, saya teledor.
    Hal itu sudah termasuk “Cyber Crime“, kenapa dia bisa meretas akun saya.
  6. Langkah selanjutnya demi keamanan, saya langsung log out akun Grab. Kemudian saya coba login kembali dan memasukkan nomor HP yang terdaftar. Tak ada 1 menit, saya mendapat pesan SMS dari Official Grab (pesan tidak mendukung balasan) yang berisi kode OTP. Sesegera mungkin saya masukkan kode OTP tersebut dan berhasil login, Alhamdulillah.
  7. Langkah selanjutnya, saya mengganti PIN OVO, mengganti semua password email yang berkaitan dengan akun Grab saya demi keamanan.
  8. Akun Grab saya aman, dan email aman. Tak lupa, email harus memiliki verifikasi dua langkah ya Sahabat, supaya tidak gampang sadap peretas.
Hikamh (Pelajaran)

Pelajaran buat penulis dan  kita semua supaya lebih berhati-hati dalam mengelola dompet digital dan segala transaksi komersil melalui media. Yukk share pengalamanmu, pernahkah sahabat menjumpai hal aneh seperti peretasan pada akun-akun komersil? Semoga bermanfaat.


What's Your Reaction?

Terharu Terharu
0
Terharu
Sedih Sedih
0
Sedih
Bingung Bingung
0
Bingung
Marah Marah
0
Marah
Suka Suka
0
Suka
Sri Winda Utami
Everyone is a teacher and every place is a school