STUDENTA- Halo sahabat Studenta! semoga sahabat Studenta selalu dalam keadaan semangat, sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah. Aamiin
Pernahkan sahabat mendengar istilah “Code Mixing” dan “Code Switching”?
Coba diingat-ingat, bagi sahabat yang pernah belajar ilmu linguistic pastinya sudah paham dan sudah fasih ya tentang kedua istilah tersebut.
Nah, mungkin ada sahabat Studenta yang masih awam dengan istilah tersebut, padahal mungkin bisa saja sahabat pernah menerapkan “Code Mixing” dan “Code Switching” dalam komunikasi.
Code Mixing
Code Mixing adalah istilah dari Bahasa Inggris jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya campur kode. Pengertian dari Code Mixing (campur kode) yaitu penggunaan lebih dari satu bahasa dalam komunikasi tanpa adanya maksud tertentu. Hal tersebut dipengaruhi oleh latarbelakang budaya, kebiasaan, pendidikan, serta bahasa ibu oleh penutur sehinggga menimbulkan ketidaksengajaan dalam menuturkan kata menggunakan berbagai bahasa.
Code Mixing (campur kode) ini sering kita jumpai atau bahkan kita sendiri pernah melakukannya karena kita menguasai lebih dari satu bahasa.
Misalnya sebagai berikut :
Contoh Code Mixing Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
Pak Rebo : Pak Joko , terimakasih banyak ya kemarin saya sudah dikasih oleh-oleh Lumpia dari Semarang.
Pak Joko : Iya , sama-sama Pak Rebo. Gimana Pak Rebo lumpianya enak tidak rasanya ?
Pak Rebo : Rasanya ueenakk pool pokoke Pak, wis mantep banget Lumpia khas Semarang. Rasane pingin pulang kampung Pak. (Rasanya enak sekali pokoknya Pak, mantap banget Lumpia khas Semarang. Rasanya jadi ingin pulang kampung Pak.)
Pak Joko : yo ayo Pak, pulang kampung bareng sok lebaran.
Pada percakapan diatas, diawali dengan Bahasa Indonesia oleh Pak Rebo. Kemudian Pak Rebo secara refleks menggunakan Bahasa Jawa ketika menjawab pertanyaan Pak Joko tentang rasa Lumpia yang dibawakan dari Semarang.
Pada pergantian Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa inilah yang disebut sebagai Code Mixing (campur kode). Hal yang melandasi teradinya campur kode ternyata Pak Rebo dan Pak Joko sedang merantau di Jakarta dan mereka berasal dari Jawa yaitu tepatnya dari Semarang yang sangat kenatal akan penggunaan Bahasa Jawa.
Sehingga Ketika mereka menggunakan bahasa secara campur baik Bahasa Indonesia ke Bahasa Jawa atau sebaliknya merupakan hal yang biasa dan tidak memiliki tujuan atau makna tersembunyi tertentu, karena hal itu terjadi secara tidak sengaja dan karena kebiasaan.
Code Switching
Code Switching adalah istilah dari Bahasa Inggris jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya alih kode. Pengertian dari Code Switching (alih kode) yaitu penggunaan lebih dari satu bahasa dalam komunikasi yang dilandasi karena adanya maksud dan tujuan tertentu.
Hal tersebut dipengaruhi oleh latarbelakang budaya, kebiasaan, pendidikan, serta bahasa ibu oleh penutur sehinggga menimbulkan peralihan kode / bahasa secara sengaja. Code Mixing (campur kode) ini sering kita jumpai atau bahkan kita sendiri juga pernah melakukannya karena kita menguasai lebih dari satu bahasa dan mitra tutur kita tidak menguasai bahasa yang kita gunakan.
Misalnya sebagai berikut :
Contoh Code Switching Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa
Ana : Lisa do you like this bag? (Lisa apakah kamu suka tas ini?)
Lisa : I think it is nice bag, how much is it? (Menurtku ta situ bagus, berapa harganya?)
Ana : Wait, I will ask to the seller for the price. (sebentar, aku tanya harga dulu ke pedagangnya)
Ana : Hello mom, how much for this bag? (Halo bu, berapa harga tas ini ?)
Seller : Oh that bag is $ 1000 (Oh itu harganya seribu dollar)
Ana : Lisa, regane tas e sewu dollar iki larang banget e menurutku. (Lisa harga tasnya seribu dollar menurutku mahal banget)
Lisa : Iyo larang banget , tas e cilik tapi kok larang. Yawis yok golek toko liyane. (iya mahal banget, tasnya keci tapi kok mahal. Yaudah yuk cari took lain aja.)
Pada percakapan diatas, diawali dengan Bahasa Inggris. Latar belakang Lisa dan Ana merupakan orang asli dari Suku Jawa dan fasih menggunakan Bahasa Jawa. Selain itu, mereka juga menguasai Bahasa Inggris.
Ketika mereka sedang di Singapura menanyakan harga sebuah tas kepada pedagang di Singapura, mereka mengugunakan Bahasa Inggris, karena mayoritas penduduk Singapura menggunakan Bahasa Inggris. Namun, ketika Ana merasa harga tas tersebut terasa mahal dikantongnya kemudian dia mengemukakan kepada Lisa menggunakan Bahasa Jawa, disitulah peralihan kode atau Code Switching terjadi.
Mengapa Lisa dan Ana beralih menggunkan Bahasa Jawa? Karena mereka tidak ingin pedagang (Seller) tahu apa yang sedang mereka bicarakan, sehingga mereka menggunakan Bahasa Jawa karena pedagang (Seller) tidak paham Bahasa Jawa. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, peralihan bahasa yang dilakukan Lisa dan Ana memiliki tujuan tertentu yang disebut sebagai Code Switching.
Sampai sini dulu ya sahabat Studenta, apakah studenta pernah menerapkan Code Mixing dan Code Switching ? Isi kolom komen ya, yuk Sharing !
Thank’s for reading, see you next post !