STUDNETA- Hallo studenta. Postingan kali ini kita akan membahas puisi yang berjudul “Love’s Secret”. Sebelum kita membahas analisis dan tafsiran dari karya tersebut, mari kita mengenal lebih dekat dengan penciptanya.
Love’s Secret adalah puisi karya seorang penyair, pelukis, dan pembuat grafis Inggris yakni William Blake. Blake lahir pada 28 November 1757 di 28 Broad Street di Soho, London, Inggris dan meninggal pada 12 Agustus 1827 pada usia 69 tahun di Charing Cross, London, Inggris.
Sekarang ini William Blake dianggap sebagai tokoh penting dalam sejarah puisi dan seni visual Zaman Romantis. Gerakan sastra Blake yakni Romanticism. Hal itu dapat kita lihat dari beberapa karyanya yang terkenal. Salah satunya yakni Love’s Secret. Berikut ini puisi karya William Blake.
“Love’s Secret”
Never seek to tell thy love,
Love that never told can be;
For the gentle wind does move
Silently, invisibly. (First Stanza)
I told my love, I told my love,
I told her all my heart;
Trembling, cold, in ghastly fears,
Ah! she did depart! (Second Stanza)
Soon as she was gone from me,
A traveler came by,
Silently, invisibly
He took her with a sigh. (Third Stanza)
“Rahasia Cinta”
Jangan pernah berusaha untuk memberitahu cintamu,
Cinta yang tidak pernah diceritakan bisa jadi;
Untuk gerakan angin yang lembut
Diam-diam, tanpa terlihat. (Bait Pertama)
Saya mengatakan cinta saya, saya mengatakan cinta saya,
Saya mengatakan padanya dengan sepenuh hati;
Gemetar, dingin, ketakutan yang mengerikan,
Ah! Dia pergi! (Bait Kedua)
Segera setelah dia pergi dariku,
Seorang musafir datang,
Diam-diam, tanpa terlihat
Dia membawanya sambil menghela nafas. (Bait Ketiga)
Nah setelah kita sudah mengetahui karya dan pencipta dari pusinya, sekarang kita akan melihat bagaimana interpretasi dan juga analisis dari puisi Love’s Secret karya William Blake. Berikut penjabarannya.
Interpretasi puisi Love’s Secret
Puisi Love’s Secret menggambarkan tentang bagaimana narator tidak pernah memberitahu cintanya, karena cinta yang tidak diberitahu bisa abadi. Jika cinta itu tidak diungkapkan maka akan ada kesempatan untuk bersama-sama, jika cinta itu diungkapkan maka hubungan akan segera berakhir.
Cinta disini diibaratkan seperti angin. Dimana cinta adalah bagian dari kehidupan manusia, sedangkan angin adalah bagian dari alam. Angin dalam puisi ini digambarkan tenang dan tidak terlihat, hal itu dibandingkan dengan cinta. Karena dalam puisi ini cinta itu masih belum dinyatakan.
Meskipun dia mencoba untuk mengungkapkan cintanya namun cinta itu telah pergi darinya. Secara keseluruhan puisi ini menggambarkan cinta yang tak terbalaskan, belum tercapai, dan belum bisa terpenuhi.
Refleksi dari Cinta yang Bungkam Puisi Love’s Secret karya William Blake
Analisis Struktur dari Love’s Secret
Salah satu unsur dalam puisi adalah unsur intrinsic. Dalam puisi William Blake yang berjudul “Love’s Secret” memiliki unsur intrinsic untuk di analisis. Analisis unsur intrinsic terdiri dari unsur fisik dan unsur batin. Pertama, peneliti menganalisis unsur fisik dalam puisi Love’s Secret, berikut penjelasannya :
Physical Element (Unsur Fisik)
Unsur fisik terdiri dari diction, symbol-simbol, dan figurative language. Berikut ini penjelasan tiap unsurnya :
Diction
Diksi adalah pilihan kata-kata yang digunakan penyair untuk mengungkapkan suatu makna. Diksi memberi kesan indah pada sebuah puisi. Diksi yang peneliti ambil yaitu :
“Love’s Secret” (Judul)
Diksi yang dimuat dalam karya William Blake yaitu tentang Love Secret. Love secret memiliki arti cinta diam-diam tapi interpretasi dari peneliti menjelaskan bahwa Love Secret tidak hanya memiliki arti tersebut. Peneliti menginterpretasikan bahwa Love Secret memiliki arti konotatif yaitu sesuatu yang tidak bisa kamu ceritakan kepada siapapun atau perasaan tersembunyi yang tidak pernah diberitahukan atau diungkapkan. Interpretasi ini diperoleh peneliti dari arti keseluruhan pada puisi.
Diksi lain yang juga peneliti temukan dalam puisi Love’s Secret yaitu:
“For the gentle wind does move” (Bait Pertama)
Makna dari kalimat “wind does move” adalah cinta itu ibarat seperti angin. Seperti halnya angin yang bisa dirasakan tapi tidak bisa dilihat. Begitu juga dengan cinta. Cinta hanya akan bisa dirasakan tetapi tidak bisa dilihat. Cinta yang digambarkan dalam puisi ini masih terus tersembunyi.
–
Symbol
Symbol adalah objek yang merepresentasikan sesuatu. Simbol-simbol ini dapat memperjelas gambaran dalam puisi. Itu adalah symbol yang ditemukan oleh peneliti dari kalimat berikut:
“Never seek to tell thy love” (Bait Ketiga)
Simbol dalam puisi ini adalah “Love”. Love merupakan objek psikologi termasuk hal yang mewakili sebuah perasaan. Love hanya bisa dirasakan oleh seseorang yang tertarik pada orang lain, namun hanya yang merasakan yang mengetahui. Sebuah perasaan erat hubungannya dengan isi dalam hati. Itu hanya diri sendiri yang memahami hal itu.
–
Imagery
Puisi ini digambarkan dengan menggunakan alam. Cinta di ibaratkan dengan angin. Angin adalah bagian dari alam. Seperti yang kita ketahui jika angin itu tidak dapat terlihat, sama dengan cinta yang hanya bisa dirasakan tapi tidak bisa dilihat. Cinta dalam puisi ini masih tersimpan dan tidak diungkapkan. Peneliti dapat menafsirkan itu dari gambaran narator yang menggunakan alam seperti angin dalam bait puisinya. Itu bisa dilihat pada bait pertama dalam puisi.
“For the gentle wind does move” (Bait Pertama)
–
Bahasa Figuratif
Dalam puisi Love Secret, peneliti menemukan dua kalimat yang termasuk kedalam figurative language seperti personifikasi, dan repetation / pengulangan.
Pertama, peneliti menemukan satu kalimat yang termasuk kedalam bahasa figuratife personifikasi. Berikut kalimat yang peneliti temukan:
“For the gentle wind does move” (Bait Pertama)
Kalimat diatas menggunakan bahasa figuratif personifikasi. Peneliti menginterpretasikan kata “wind” dalam kalimat mengacu pada cinta. Cinta hanya sebuah perasaan yang ada dalam hati seseorang. Perasaan itu ditujukan pada seseorang, sehingga cinta itu tidak bisa berpindah seperti manusia, namun hanya bisa berubah.
Dan terakhir, peneliti menemukan kata yang menggunakan kalimat pengulangan. Ini terlihat oleh peneliti dalam kalimat berikut:
“Silently, invisibly” (Bait Pertama)
“Silently, invisibly” (Bait Ketiga)
Kalimat itu menjelaskan tentang wujud dari cinta. Peneliti meninterpretasikan bahwa jika siapapun setiap orang tidak bisa melihat seperti apakah cinta itu, karena cinta hanya bisa diungkapkan dan dirasakan. Jika tidak diungkapkan maka tidak akan tahu dan hanya akan tersimpan dalam hati.
–
Psychological Element (Unsur Batin)
Kedua, peneliti menganalisis unsur batin puisi. Unsur batin puisi karya William Blake seperti tema, feeling, tone, atmosfer dan moral message.
Tema
“For the gentle wind does move” (Bait Pertama)
Berdasarkan bait puisi diatas, tema dalam puisi ini yaitu Love is silent. Karena hingga akhir puisi narator digambarkan tidak pernah mengungkapkan cintanya. Itu tergambar dari kalimat “wind does move” yang memiliki makna jika sebuah angin lembut itu tidak dapat dilihat, sama dengan cinta narator yang tida terlihat dan tidak pernah dikatakan.
–
Feeling
“Trembling, cold, in ghastly fears,” (Bait Kedua)
Berdasarkan kalimat diatas, peneliti menemukan kata “ghastly fears” yang mengungkapkan perasaan penulis dalam puisi ini yaitu sedih dan putus asa. Hal itu seperti mencerminkan perasaan yang mengusik hati penulis. Karena puisi Love’s Secret digambarkan kesedihan seorang narator akibat ia tidak mampu untuk mengungkapkan perasaan cintanya. Hal itu membuat narator menjadi putus asa untuk mencoba jujur dengan cintanya.
–
Tone
“Trembling, cold, in ghastly fears,” (Bait Kedua)
Berdasarkan kalimat diatas, maka nada yang peneliti temukan dalam puisi ini yaitu bernada kebingungan. Bingung apakah harus menyatakan cintanya atau tetap menyembunyikan perasaannya. Bahkan kebingungan itu membuat narator tidak pernah mengungkapkan perasaaannya, jadi perasaan itu masih tetap tersembunyi.
–
Atmosfer
Atmosfer dalam puisi ini adalah kesedihan. Itulah yang dirasakan oleh peneliti setelah membaca puisi ini. Kesedihan dirasakan dari tiap bait puisi terutama pada bait ke dua hingga bait ke tiga.
“I told my love, I told my love,”
“I told her all my heart;”
“Trembling, cold, in ghastly fears,”
“Ah! she did depart!” (Bait Kedua)
“Soon as she was gone from me,”
“A traveler came by,”
“Silently, invisibly”
“He took her with a sigh.” (Bait Ketiga)
–
Moral Message
Sebuah keinginan tidak akan pernah datang jika kita diam saja tanpa bergerak. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, dan lebih baik diekspresikan daripada disembunyikan selamanya.
Demikian postingan kita kali ini tentang salah satu karya puisi. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan untuk studenta semua. Tunggu postingan selanjutnya ya. Thank you dan sampai jumpa.