STUDENTA- Hallo studenta, semoga kita semua tetap dalam keadaan sehat dan semangat untuk terus belajar (Aamiin). Pada postingan kali ini, kami akan membahas 3 pola komunikasi yang sering terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Dalam pembahasan singkat ini, kita lebih berfokus bagaimana cara guru memposisikan dirinya sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik.
Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar.
Dalam proses pendidikan sering kita jumpai kegagalan – kegagalan, hal ini biasanya dikarenakan lemahnya sistem komunikasi. Untuk itu, pendidik perlu mengembangkan pola komunikasi efektif dalam proses belajar mengajar. Komunikasi pendidikan yang penulis maksudkan disini adalah hubungan atau interaksi antara pendidik dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung; atau dengan istilah lain yaitu hubungan aktif antara pendidik dengan peserta didik.
Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu :
Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif dan siswa pasif. Ceramah pada dasarnya adalah komunikasi satu arah, atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi jenis ini kurang banyak menghidupkan kegiatan siswa belajar.
Komunukasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperansama yaitu pemberi aksi dan penerima aksi. Di sini, sudah terlihat hubungan dua arah, tetapi terbats antara guru dan pelajar secara indivudual. Antara pelajar dan pelajar tidak ada hubungan. Pelajar tidak dapat berdiskusi dangan teman atau bertanya sesama temannya. Keduanya dapat saling memberi dan menerima. Komunikasi ini lebih baik dari pada yang pertama, sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif sama.
Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi yang dinamis antara gurudenan siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusi dan simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini (Nana Sudjana, 1989).
Dalam kegiatan mengajar, siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru, teman, maupun dengan ligkungannya. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilannya yaitu pengaturan proses beljar mengajar dan pengajaran itu sendiri; yang keduanya mempunyai ketergantungan untuk menciptakan situasi komunikasi yang baik yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Tugas guru yang paling berat adalah harus membuka sumber potensi yang tersembunyi di dalam tubuh anak-anak bangs
Dari uraian di atas, sistem komunikasi mana yang teman-teman dapatkan selama menempuh pendidikan? Apa keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari masing-masing sistem komunikasi di atas? Dan menurut teman-teman, sistem komunikasi seperti apa yang harusnya berlangsung di pendidikan Indonesia; agar sharing knowledge antara guru dan siswa dapat berjalan dengan yang diharapkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut seharusnya terus berkembang dalam diskusi-diskusi para pejuang pendidikan, di kampus-kampus, di komunitas-komunitas kecil bahkan di obrolan-obrolan guru saat menghabiskan jam istirahat di kantor sekolah.Tujuannya supaya apa yang telah dicita-citakan oleh para founding father’s sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, dapat terwujud. Semoga sampai